Galaxy S25 FE akhirnya resmi diumumkan Samsung sebagai salah satu varian flagship terjangkau yang ditunggu banyak pengguna. Namun, keputusan Samsung menghadirkan Galaxy S25 FE hanya dengan chipset Exynos 2400 menimbulkan tanda tanya besar di kalangan konsumen global. Pasalnya, seri Galaxy S terbaru biasanya hadir dengan dua pilihan prosesor: Qualcomm Snapdragon untuk beberapa wilayah dan Exynos untuk pasar tertentu.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara detail 10 fakta seputar Galaxy S25 FE dengan Exynos 2400, alasan Samsung mengambil keputusan tersebut, perbandingan performa, hingga prediksi dampaknya terhadap pasar smartphone flagship mid-tier.
Galaxy S25 FE Hanya Pakai Exynos 2400, Mengapa?
Samsung memastikan bahwa Galaxy S25 FE tidak akan mendapatkan varian Snapdragon. Semua pasar, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, hanya kebagian model dengan Exynos 2400. Keputusan ini membuat banyak pengguna bertanya-tanya, apakah performanya bisa menyaingi Snapdragon 8 Gen 3 atau justru menjadi kelemahan utama?
Menurut pernyataan resmi Samsung, ada beberapa alasan mengapa mereka memilih strategi ini:
-
Efisiensi biaya produksi dengan memusatkan pengembangan pada satu chipset.
-
Optimalisasi software agar ponsel lebih stabil karena tidak perlu menyesuaikan sistem untuk dua prosesor berbeda.
-
Promosi brand Exynos yang selama ini tertinggal dari Snapdragon.
Apa Itu Exynos 2400 di Galaxy S25 FE?
Exynos 2400 merupakan chipset terbaru Samsung yang dibangun dengan fabrikasi 4nm LPP+ (Low Power Plus). Chipset ini memiliki konfigurasi CPU 10-core yang terdiri dari:
-
1x Cortex-X4 (performansi tinggi)
-
2x Cortex-A720 (frekuensi tinggi)
-
3x Cortex-A720 (efisiensi menengah)
-
4x Cortex-A520 (hemat daya)
Selain itu, GPU yang digunakan adalah Xclipse 940 berbasis AMD RDNA 3, yang menjanjikan kualitas grafis lebih realistis, terutama saat bermain game berat.
Samsung mengklaim bahwa Exynos 2400 menghadirkan peningkatan performa CPU hingga 70% dan GPU hingga 125% dibandingkan generasi sebelumnya.
10 Fakta Penting Galaxy S25 FE dengan Exynos 2400
1. Galaxy S25 FE Dirilis Global dengan Chipset Sama
Samsung tidak lagi membedakan pasar Eropa, Amerika, dan Asia. Semua wilayah akan mendapatkan Galaxy S25 FE dengan Exynos 2400.
2. Exynos 2400 Lebih Hemat Daya
Dibandingkan generasi sebelumnya, chipset ini diklaim lebih efisien dalam manajemen baterai. Hal ini penting mengingat Galaxy S25 FE dipasarkan sebagai ponsel flagship hemat daya.
3. GPU Xclipse 940 dari AMD
Kerja sama dengan AMD membuat Galaxy S25 FE lebih unggul dalam rendering grafis, terutama untuk gaming dengan ray tracing.
4. Kamera Galaxy S25 FE Lebih Optimal
Dengan dukungan ISP dari Exynos 2400, Samsung meningkatkan kualitas pemrosesan gambar. Foto malam dan HDR diklaim lebih detail.
5. Harga Lebih Kompetitif
Dengan hanya menggunakan satu chipset, biaya produksi turun. Samsung berpotensi menjual Galaxy S25 FE dengan harga lebih terjangkau dibanding flagship lain.
6. Fokus pada Ekosistem Exynos
Samsung ingin membuktikan bahwa Exynos 2400 sudah siap bersaing dengan Snapdragon.
7. Update Software Lebih Konsisten
Penggunaan satu chipset membuat pembaruan OS dan patch keamanan lebih cepat dan stabil.
8. Kinerja Gaming Lebih Baik
Tes awal menunjukkan Galaxy S25 mampu menjalankan game berat seperti Genshin Impact dan PUBG Mobile dengan setting tinggi tanpa frame drop signifikan.
9. Strategi Branding Samsung
Samsung berusaha mengangkat pamor Exynos yang selama ini dinilai kalah oleh Snapdragon.
10. Potensi Kritik dari Konsumen
Meski Samsung optimis, sebagian pengguna tetap skeptis apakah Exynos bisa benar-benar menyaingi Snapdragon 8 Gen 3.
Baca juga : 10 Keunggulan Oppo Reno 14 Pro 5G dengan Desain Baru dan Fitur Premium
Perbandingan Galaxy S25 FE dengan Snapdragon Series
Walaupun Galaxy S25 FE hanya hadir dengan Exynos 2400, banyak konsumen tetap membandingkannya dengan seri Galaxy S25 standar yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3.
Performa CPU dan GPU
Snapdragon 8 Gen 3 masih lebih unggul dalam benchmark sintetis, namun Exynos 2400 menawarkan efisiensi daya lebih baik.
Kualitas Kamera
Galaxy S25 standar mungkin sedikit unggul, tetapi Galaxy S25 FE dengan Exynos tetap mampu memberikan hasil yang sangat baik berkat ISP terbaru.
Harga dan Value
Galaxy S25 akan menjadi opsi paling menarik bagi pengguna yang menginginkan flagship Samsung dengan harga lebih terjangkau.
Dampak Keputusan Samsung ke Depan
Dengan hanya menggunakan Exynos 2400 di Galaxy S25 FE, Samsung ingin menunjukkan kemandirian chipset mereka. Jika berhasil, hal ini bisa membuka jalan bagi Samsung untuk mengurangi ketergantungan pada Qualcomm.
Namun, jika Exynos 2400 gagal memenuhi ekspektasi, Samsung berpotensi mendapat kritik tajam dari konsumen setia mereka.
Kesimpulan
Galaxy S25 FE dengan Exynos 2400 adalah strategi berani dari Samsung. Dengan performa yang diklaim meningkat drastis, efisiensi daya yang lebih baik, serta harga yang lebih kompetitif, ponsel ini bisa menjadi pilihan menarik di kelas flagship terjangkau.
Namun, konsumen masih menunggu pembuktian apakah Exynos 2400 benar-benar mampu menyaingi Snapdragon di dunia nyata. Apapun hasilnya, Galaxy S25 tetap menjadi bukti ambisi Samsung untuk memperkuat posisi Exynos di pasar global.