Tangerang Selatan – Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD resmi dibuka dengan megah pada Jumat (10/10/2025). Acara tahunan yang telah menjadi barometer industri kecantikan di kawasan Asia Tenggara ini diikuti oleh lebih dari 17 negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat. Dengan menghadirkan ratusan brand internasional dan lokal, Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD sukses menjadi sorotan utama kalangan profesional hingga pecinta beauty.
Pameran ini tidak hanya menampilkan inovasi produk kosmetik dan perawatan kulit terbaru, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antarindustri. Ratusan peserta dari berbagai negara berkompetisi menampilkan teknologi kecantikan mutakhir, mulai dari skincare berbasis AI, produk vegan, hingga alat perawatan wajah dengan teknologi laser generasi baru.
Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD Tampilkan Inovasi Global
Ajang Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD menjadi panggung inovasi global yang memperlihatkan bagaimana teknologi dan kecantikan kini berjalan beriringan. Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, perusahaan kosmetik berfokus pada produk berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Salah satu peserta asal Korea Selatan, “K-Skin Future Lab”, memperkenalkan serum regeneratif berbasis nano-peptide yang diklaim mampu memperbaiki tekstur kulit dalam waktu seminggu. Tak kalah menarik, brand asal Jepang, “Shiro Beauty”, meluncurkan foundation hybrid dengan kandungan SPF tinggi yang menyesuaikan warna kulit pengguna secara otomatis melalui sensor mikro.
Menurut Direktur Pameran Beauty Asia 2025, Lestari Putri, acara tahun ini menjadi titik penting bagi kebangkitan industri kecantikan pascapandemi.
“Kami melihat lonjakan partisipasi luar biasa dari negara-negara Asia dan Eropa. Tahun ini, total ada lebih dari 450 exhibitor yang membawa tren kecantikan masa depan ke Indonesia,” ujarnya saat konferensi pers pembukaan.
Peserta dari 17 Negara Ramaikan Ajang Beauty Terbesar di Indonesia
Tahun ini, Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD diikuti oleh 17 negara, antara lain Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Australia, India, Turki, Prancis, Italia, Inggris, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Brazil, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Masing-masing negara membawa keunggulan dan ciri khas produk kecantikannya. Misalnya, Jepang dengan teknologi skincare yang mengandalkan fermentasi alami, sementara Prancis menonjolkan aroma parfum dan produk berbasis bahan alami.
Dari sisi lokal, merek-merek seperti Wardah, Somethinc, dan Avoskin menampilkan produk-produk terbaru yang tak kalah kompetitif dengan brand internasional.
“Kami bangga karena industri kecantikan Indonesia kini mampu bersaing di panggung global. Melalui Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD ini, kita dapat memperlihatkan kualitas dan inovasi anak bangsa,” tutur Ketua Asosiasi Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Rina Kartikasari.
Rangkaian Acara: Talkshow, Workshop, dan Kompetisi Makeup Artist
Selain pameran produk, Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD juga diramaikan dengan beragam acara edukatif. Di antaranya workshop kecantikan profesional, seminar tentang tren skincare global, dan kompetisi makeup artist tingkat Asia Tenggara.
Workshop yang dipandu oleh ahli kecantikan dari Korea Selatan, Dr. Han Min Ji, menjadi salah satu sesi paling ramai dikunjungi. Ia membagikan tips perawatan kulit berdasarkan tipe kulit tropis.
“Kunci kecantikan bukan hanya produk yang digunakan, tapi juga cara memahami kebutuhan kulit masing-masing,” ujarnya di depan lebih dari 300 peserta.
Selain itu, kompetisi “Asia Makeup Star 2025” menarik perhatian besar. Makeup artist dari berbagai negara menampilkan kreativitasnya dalam tema “Natural Glow in The Future”. Pemenang utama akan mendapatkan kesempatan kolaborasi dengan brand internasional dan tampil di panggung Tokyo Beauty Week 2026 mendatang.
Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD Dorong UMKM Kecantikan Lokal
Salah satu misi utama Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD adalah mendukung UMKM kecantikan lokal agar mampu menembus pasar ekspor. Panitia menyediakan area khusus “Local Beauty Market” yang diisi lebih dari 80 brand lokal.
Produk-produk seperti sabun organik, lip tint herbal, hingga masker berbahan rempah Nusantara menjadi daya tarik tersendiri.Baca juga : Cincin Pernikahan di Jari Manis: Arti, Sejarah, dan Fakta Menarik (2025)
Menurut data panitia, nilai transaksi harian di zona UMKM mencapai lebih dari Rp3,5 miliar hanya dalam dua hari pertama. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor kecantikan lokal yang semakin diminati pasar internasional.
“Kami tidak hanya memamerkan produk, tapi juga membuka peluang kemitraan dengan investor luar negeri,” ungkap Maya Nurfitri, salah satu peserta UMKM asal Bandung yang membawa merek skincare berbasis kopi.
Tren Baru Industri Kecantikan di 2025: Teknologi dan Keberlanjutan
Melalui Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD, publik dapat melihat dengan jelas arah perkembangan industri kecantikan dunia. Tahun ini, dua tren besar mendominasi: teknologi personalisasi kecantikan dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Produk-produk skincare kini tak hanya menawarkan hasil instan, melainkan juga disesuaikan dengan DNA, gaya hidup, dan kondisi lingkungan pengguna. Sementara itu, konsep sustainable beauty semakin mendapat perhatian besar dari kalangan milenial dan Gen Z.
Beberapa brand memperkenalkan kemasan biodegradable, isi ulang (refillable packaging), hingga penggunaan bahan-bahan alami bersertifikat halal dan vegan. Langkah ini menjadi bukti bahwa industri kecantikan kini lebih bertanggung jawab terhadap bumi.
ICE BSD Jadi Pusat Gelaran Internasional
ICE BSD kembali membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pusat pameran internasional terbesar di Asia Tenggara. Dengan luas area lebih dari 200.000 meter persegi, venue ini menampung ribuan pengunjung setiap harinya selama penyelenggaraan Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD yang berlangsung dari 10 hingga 13 Oktober 2025.
Fasilitas modern seperti sistem pendingin udara hemat energi, area parkir luas, serta akses transportasi publik yang mudah menjadikan ICE BSD lokasi ideal untuk pameran berskala global.
“Kami berkomitmen mendukung acara internasional seperti ini untuk mendorong ekonomi kreatif Indonesia,” ujar General Manager ICE BSD, Dedy Santoso.
Antusiasme Pengunjung dan Dampak Ekonomi
Sejak hari pertama, Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD diserbu ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Tidak hanya profesional di industri kosmetik, tetapi juga influencer, beauty enthusiast, hingga mahasiswa jurusan tata rias.
Data panitia menunjukkan, total kunjungan hingga hari ketiga mencapai lebih dari 120 ribu orang. Dampak ekonominya juga signifikan, dengan perputaran uang mencapai Rp75 miliar selama empat hari penyelenggaraan.
Hotel-hotel di sekitar BSD City pun mengalami peningkatan okupansi hingga 95 persen. Sementara restoran dan transportasi daring di kawasan tersebut melaporkan lonjakan permintaan lebih dari dua kali lipat dibandingkan minggu sebelumnya.
Kolaborasi Internasional dan Rencana Ekspansi 2026
Suksesnya Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD mendorong rencana ekspansi ke beberapa negara lain di Asia Tenggara tahun depan. Penyelenggara mengumumkan bahwa edisi 2026 akan diperluas ke Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura, guna memperkuat jejaring bisnis antar pelaku industri kecantikan di kawasan ini.
“Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat tren kecantikan Asia Tenggara. Tahun depan, kolaborasi lintas negara akan menjadi fokus utama,” kata Lestari Putri, Direktur Beauty Asia Expo 2025.
Selain itu, panitia juga berencana menghadirkan pameran tematik bertajuk “Men’s Grooming & Wellness Expo 2026” yang menyoroti tren perawatan pria yang kini semakin berkembang di pasar Asia.
Kesimpulan: Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD Jadi Barometer Industri Kecantikan Dunia
Dengan partisipasi dari 17 negara dan ribuan pengunjung, Pameran Kecantikan 2025 di ICE BSD berhasil membuktikan diri sebagai ajang internasional yang mempersatukan inovasi, bisnis, dan tren kecantikan masa depan.
Pameran ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri lokal untuk bersaing di kancah global. Melalui kolaborasi, teknologi, dan kesadaran lingkungan, acara ini menjadi simbol transformasi industri kecantikan menuju era yang lebih modern dan berkelanjutan.
