Harga BBM Naik: Pengguna Motor Premium Terpukul
Kenaikan harga BBM naik di tahun 2025 kembali memicu perhatian masyarakat, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua seperti Yamaha NMAX dan Honda PCX 160. Berdasarkan laporan terbaru, harga bahan bakar nonsubsidi mengalami lonjakan signifikan hingga menyentuh level yang membuat pengisian penuh tangki motor premium kini menembus Rp100.000.
Kondisi ini tentu saja memengaruhi pengeluaran harian para pengendara, terutama mereka yang mengandalkan motor sebagai transportasi utama.
Kenaikan Harga BBM Terbaru Juli 2025
Per 1 Juli 2025, beberapa jenis BBM mengalami penyesuaian harga sebagai berikut:
Jenis BBM | Harga Lama (per liter) | Harga Baru (per liter) |
---|---|---|
Pertamax | Rp13.900 | Rp14.800 |
Pertamax Turbo | Rp15.900 | Rp16.950 |
Dexlite | Rp14.550 | Rp15.600 |
Pertamina Dex | Rp15.100 | Rp16.200 |
(Sumber: Pertamina.com, Juli 2025)
Dengan rata-rata kapasitas tangki Yamaha NMAX dan Honda PCX yang berkisar 7,1 hingga 8,1 liter, maka pengisian penuh menggunakan Pertamax kini membutuhkan sekitar Rp100.000–Rp120.000, tergantung jenis BBM yang digunakan.
Analisis: Dampak Kenaikan Harga BBM pada Pemotor
1. Biaya Harian Meningkat
Pengguna motor kelas menengah ke atas seperti NMAX dan PCX umumnya memilih BBM beroktan tinggi untuk menjaga performa mesin. Dengan harga BBM naik, pengeluaran harian pun ikut terdongkrak. Sebagai contoh:
-
Sebelumnya, isi penuh tangki NMAX cukup Rp90.000.
-
Kini, harus merogoh kocek lebih dari Rp100.000.
2. Pilihan BBM Lebih Terbatas
Beberapa pengendara mulai mempertimbangkan beralih ke BBM dengan harga lebih terjangkau seperti Pertalite. Namun, hal ini berisiko menurunkan performa kendaraan, terutama motor dengan kapasitas mesin besar.
3. Efek Domino pada Sektor Lain
Kenaikan harga BBM juga berpotensi mendorong naiknya harga barang dan jasa, mengingat biaya transportasi turut meningkat. Masyarakat diminta lebih bijak dalam mengatur anggaran dan mempertimbangkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
Penyebab Harga BBM Naik di Tahun 2025
Menurut Kementerian ESDM, ada beberapa faktor utama penyebab harga BBM naik di pertengahan 2025:
-
Harga minyak dunia melonjak ke level US$ 95 per barel.
-
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS.
-
Kebijakan subsidi energi yang lebih selektif, hanya untuk golongan tertentu.
-
Penyesuaian harga pasar global yang diterapkan oleh badan usaha migas.
Reaksi Masyarakat & Pengendara
Di media sosial, banyak warganet menyuarakan keluhannya terhadap kenaikan harga BBM. Beberapa komentar dari pengguna motor menyebutkan:
“Biasanya isi full tank cukup Rp80 ribu, sekarang lebih dari Rp100 ribu. Harus mulai hitung ulang pengeluaran bulanan.” – @pemotorjakarta
“NMAX saya jadi boros banget rasanya. Mungkin harus kurangi perjalanan harian.” – @ridesafeid
Tips Menghemat BBM Saat Harga BBM Naik
Untuk mengurangi dampak dari harga BBM naik, berikut beberapa tips menghemat konsumsi bahan bakar:
-
Cek tekanan ban secara rutin agar tidak boros.
-
Kurangi akselerasi mendadak saat berkendara.
-
Gunakan BBM sesuai rekomendasi pabrik.
-
Service motor secara berkala untuk menjaga efisiensi mesin.
-
Gunakan aplikasi peta digital untuk memilih rute tercepat dan menghindari kemacetan.

Prediksi Harga BBM ke Depan
Beberapa analis energi memprediksi bahwa harga BBM bisa terus naik jika konflik geopolitik di Timur Tengah berlanjut dan pasokan minyak terganggu. Namun, pemerintah menjanjikan evaluasi harga BBM setiap bulan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Baca juga : Mitsubishi Xpander Baru Dilengkapi 7 Fitur Hebat untuk Kenyamanan Berkendara
Kesimpulan
Harga BBM naik pada Juli 2025 berdampak signifikan pada pengeluaran harian pengendara motor premium seperti NMAX dan PCX. Dengan biaya isi tangki penuh yang kini menyentuh Rp100.000 atau lebih, masyarakat dituntut untuk lebih bijak dalam berkendara dan mengelola anggaran. Pemerintah pun diminta terus mencari solusi untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli rakyat.
Alternatif Transportasi Saat Harga BBM Naik
Dengan harga BBM naik yang cukup signifikan, sebagian masyarakat mulai mencari alternatif transportasi yang lebih hemat dan efisien. Salah satu solusi yang kini kembali diminati adalah bersepeda dan penggunaan kendaraan listrik (EV).
Motor listrik seperti Gesits, Viar, dan Alva mulai menjadi pilihan karena tidak memerlukan BBM dan biaya operasionalnya jauh lebih rendah. Pengisian daya baterai hanya membutuhkan sekitar Rp2.000–Rp5.000 untuk jarak tempuh hingga 50 km. Meski harga awalnya cukup mahal, dalam jangka panjang penggunaan motor listrik dinilai lebih ekonomis.
Selain itu, angkutan umum seperti Transjakarta, MRT, dan LRT juga kembali dilirik. Masyarakat yang tinggal di kota besar kini mulai beralih menggunakan transportasi publik untuk menghindari beban biaya dari harga BBM yang melonjak.
Jika tren harga BBM naik ini berlanjut, bisa jadi perubahan gaya hidup masyarakat pun akan semakin terlihat. Mobilitas yang sebelumnya didominasi kendaraan pribadi, bisa bergeser ke arah transportasi massal atau ramah lingkungan.