KPR SLIK OJK Jadi Sorotan, 70% Pengajuan Kredit Rumah Gagal Disetujui

KPR SLIK OJK Jadi Sorotan, 70% Pengajuan Kredit Rumah Gagal Disetujui

Fenomena KPR SLIK OJK kini tengah menjadi sorotan besar di sektor properti dan perbankan Indonesia. Berdasarkan data yang diungkap oleh sejumlah pelaku industri, sekitar 70% pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ditolak oleh pihak bank karena calon debitur terjerat masalah dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi masyarakat kelas menengah yang tengah berjuang memiliki rumah pertama. Para pengembang properti pun mulai menyoroti bagaimana sistem SLIK OJK kini menjadi faktor utama yang menentukan kelayakan seseorang untuk mendapatkan KPR.

Apa Itu SLIK OJK dan Mengapa Penting dalam Pengajuan KPR?

Sebelum memahami lebih jauh mengapa banyak pengajuan KPR SLIK OJK yang gagal, penting untuk mengetahui apa itu sebenarnya SLIK.
SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) merupakan sistem yang menggantikan BI Checking, berfungsi sebagai pusat data keuangan nasional. Melalui sistem ini, bank atau lembaga pembiayaan dapat memeriksa seluruh riwayat kredit calon debitur.

Dalam proses pengajuan KPR, SLIK berperan sebagai acuan utama bagi pihak bank dalam menilai reputasi keuangan seseorang. Jika dalam laporan SLIK ditemukan adanya tunggakan, keterlambatan pembayaran, atau kredit macet di masa lalu, maka bank berhak menolak permohonan KPR.

Menurut data OJK, hingga 2025, ada lebih dari 60 juta data individu dan badan usaha yang tercatat dalam sistem SLIK. Hal ini menunjukkan betapa vitalnya sistem ini dalam menjaga stabilitas sektor keuangan nasional.

Bos Properti Buka Suara: 70% Pengajuan KPR Ditolak Akibat SLIK OJK

Sejumlah pengembang properti ternama mulai angkat bicara soal fenomena ini.
Salah satu CEO perusahaan properti nasional menyebut bahwa lebih dari 70% calon pembeli rumah gagal mengajukan KPR bukan karena kemampuan finansial mereka rendah, melainkan karena tersandung rekam jejak buruk di SLIK OJK.
70 Persen Calon Kreditur KPR Terganjal SLIK OJK

“Banyak yang sebenarnya mampu mencicil rumah, tapi gagal karena masalah administrasi atau keterlambatan pembayaran cicilan motor di masa lalu yang terekam di SLIK,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Ia menambahkan, sistem ini memang penting untuk melindungi bank dari risiko kredit macet. Namun di sisi lain, sistem ini juga dinilai terlalu ketat dan tidak fleksibel bagi masyarakat yang pernah mengalami kesulitan keuangan sementara.

Penyebab Utama Gagalnya Pengajuan KPR di SLIK OJK

Fenomena KPR SLIK OJK yang menyebabkan banyak pengajuan gagal ternyata memiliki beberapa penyebab utama, di antaranya:

1. Riwayat Kredit Bermasalah

Calon debitur dengan catatan keterlambatan pembayaran, kredit macet, atau tunggakan cicilan akan langsung terdeteksi oleh SLIK OJK. Walaupun tunggakan tersebut sudah dilunasi, catatan itu tetap akan terlihat hingga beberapa tahun ke depan.

2. Kredit Konsumtif yang Terlalu Banyak

Banyak masyarakat memiliki lebih dari satu pinjaman konsumtif, seperti kredit kendaraan bermotor atau kartu kredit. Jumlah cicilan yang besar bisa membuat bank menilai rasio utang terhadap pendapatan (Debt Service Ratio/DSR) terlalu tinggi.

3. Penghasilan Tidak Tercatat Secara Resmi

Bank hanya akan mempertimbangkan penghasilan yang tercatat dalam slip gaji atau laporan keuangan resmi. Pekerja informal yang tidak memiliki bukti penghasilan sering kali kesulitan dalam proses pengajuan KPR SLIK OJK.

4. Data Tidak Sinkron

Kesalahan data antara dokumen pribadi, slip gaji, dan laporan SLIK dapat mengakibatkan penolakan otomatis dari sistem perbankan.

Dampak Penolakan KPR SLIK OJK bagi Industri Properti
Pengajuan KPR FLPP yang Disetujui Hanya 35 Persen, Terganjal SLIK OJK

Bagi pengembang properti, meningkatnya jumlah penolakan pengajuan KPR menjadi tantangan besar. Banyak unit rumah yang akhirnya tidak terserap pasar karena calon pembeli gagal mendapatkan pembiayaan.

Asosiasi Pengembang Perumahan Indonesia (APPI) bahkan menyebutkan bahwa pada 2024–2025, penurunan penjualan rumah subsidi mencapai 30% akibat ketatnya verifikasi SLIK OJK.

“Padahal, pasar perumahan rakyat sedang tumbuh. Tapi banyak pembeli potensial gagal lolos verifikasi SLIK. Ini jelas menghambat pertumbuhan industri,” ujar salah satu pengurus APPI.

KPR SLIK OJK dan Dampaknya terhadap Generasi Muda

Generasi milenial dan Gen Z kini menjadi kelompok paling terdampak dari ketatnya sistem KPR SLIK OJK.
Banyak dari mereka yang aktif menggunakan kartu kredit, paylater, atau pinjaman online (pinjol) tanpa memahami bahwa semua transaksi itu terekam dalam laporan SLIK.

Ketika mereka mencoba mengajukan KPR, data tersebut muncul sebagai indikator risiko. Akibatnya, meskipun pendapatan mereka memadai, bank tetap menolak pengajuan KPR karena jejak kredit tidak sehat.

Menurut survei internal salah satu bank swasta besar, sekitar 65% nasabah muda gagal mengajukan KPR karena catatan buruk di SLIK, terutama akibat keterlambatan pembayaran cicilan e-commerce atau paylater.

Upaya Pemerintah dan OJK dalam Menyempurnakan SLIK
Cara Mudah Beli Rumah dengan KPR

Pemerintah dan OJK tidak menutup mata terhadap fenomena meningkatnya penolakan KPR SLIK OJK. OJK mengakui bahwa sistem ini masih perlu disempurnakan agar lebih adil dan adaptif terhadap kondisi sosial masyarakat.

Salah satu rencana yang sedang dikaji adalah penerapan penilaian kredit berbasis perilaku (behavioral scoring), bukan sekadar berdasarkan riwayat kredit masa lalu.
Dengan sistem ini, debitur yang telah memperbaiki kebiasaannya akan mendapat nilai kredit lebih baik dalam waktu lebih singkat.

Baca juga : 5 Fakta Apartemen di Jakarta Belum Jadi Primadona, Bakal Jegal Proyek TOD?

Selain itu, OJK juga bekerja sama dengan industri fintech untuk memperluas akses literasi keuangan, agar masyarakat memahami dampak perilaku konsumtif terhadap skor kredit.

Strategi Agar Lolos Pengajuan KPR SLIK OJK

Bagi masyarakat yang ingin sukses dalam pengajuan KPR SLIK OJK, para ahli memberikan beberapa saran penting berikut:

1. Periksa Laporan SLIK Sebelum Mengajukan KPR

Calon debitur disarankan memeriksa laporan SLIK di situs resmi OJK sebelum mengajukan KPR. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui apakah ada catatan negatif yang perlu diperbaiki terlebih dahulu.

2. Lunasi Seluruh Tunggakan dan Cicilan Kecil

Pastikan semua kewajiban finansial sudah diselesaikan. Walaupun tunggakan kecil, seperti tagihan kartu kredit Rp100 ribu, bisa memengaruhi skor kredit.

3. Kurangi Jumlah Pinjaman Konsumtif

Bank lebih percaya kepada calon debitur yang tidak memiliki banyak cicilan. Sebaiknya hindari kredit konsumtif menjelang pengajuan KPR.

4. Jaga Rasio Utang Terhadap Pendapatan

Idealnya, cicilan total tidak lebih dari 30–40% dari penghasilan bulanan. Jika lebih, kemungkinan ditolak KPR semakin besar.

5. Gunakan Rekening Bank yang Transparan

Selalu gunakan rekening yang sama untuk menerima penghasilan dan melakukan transaksi utama. Hal ini mempermudah pihak bank menilai kemampuan finansial.

Pandangan Pakar Keuangan: SLIK OJK Perlu Evaluasi

Pakar keuangan menilai bahwa KPR SLIK OJK seharusnya tidak hanya berfokus pada masa lalu seseorang, tetapi juga pada kondisi keuangannya saat ini.
Menurut mereka, seseorang yang pernah mengalami keterlambatan cicilan 5 tahun lalu tidak seharusnya terus dihukum dengan penolakan KPR, apalagi jika kini sudah stabil secara finansial.

“Perlu adanya kebijakan ‘second chance’ bagi masyarakat. Jika mereka telah memperbaiki perilaku finansial, seharusnya bisa mengajukan KPR kembali tanpa hambatan berlebihan,” ujar analis keuangan senior dari Universitas Indonesia.

Peran Literasi Keuangan dalam Menjaga Catatan SLIK OJK

Salah satu solusi jangka panjang untuk mengurangi penolakan KPR SLIK OJK adalah meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Masih banyak masyarakat yang tidak memahami bahwa pinjaman kecil, cicilan online, hingga tagihan telepon pascabayar akan terekam dalam SLIK.

Program edukasi dari pemerintah, OJK, dan sektor swasta diharapkan dapat membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga reputasi kredit.
Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan tingkat keberhasilan pengajuan KPR akan meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Kesimpulan: KPR SLIK OJK Jadi Penentu Masa Depan Kepemilikan Rumah

Fenomena KPR SLIK OJK menjadi bukti bahwa literasi keuangan, disiplin dalam membayar cicilan, dan keteraturan administrasi kini menjadi faktor penting dalam mewujudkan impian memiliki rumah.

Meski sistem ini dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, perlu adanya keseimbangan antara perlindungan lembaga keuangan dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan akses perumahan.

Ke depan, diharapkan OJK bersama lembaga keuangan dapat menyempurnakan sistem SLIK agar lebih inklusif, sehingga masyarakat yang sempat bermasalah di masa lalu tetap memiliki kesempatan untuk memperbaiki catatan dan mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *