Jakarta — Berdasarkan hasil survei terbaru pada 2025, TikTok jadi media sosial terpopuler di Indonesia, mengalahkan platform populer lainnya seperti Instagram, Facebook, dan YouTube. Fenomena ini menunjukkan pergeseran besar dalam perilaku digital masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda yang mendominasi pengguna internet di Tanah Air.
Survei ini dilakukan oleh lembaga riset digital independen Digital Trends Insight (DTI) pada Juni 2025. Penelitian tersebut melibatkan 5.000 responden dari 34 provinsi di Indonesia dengan rentang usia 13 hingga 55 tahun.
1. TikTok Geser Dominasi Instagram dan Facebook
Selama beberapa tahun terakhir, Instagram dan Facebook menduduki posisi teratas dalam daftar media sosial favorit di Indonesia. Namun, tren ini mulai berubah sejak 2022 ketika TikTok menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Data survei DTI 2025 menunjukkan bahwa 68% pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan TikTok setiap hari, mengungguli Instagram (59%) dan Facebook (53%). Bahkan, YouTube yang sebelumnya menjadi raksasa video juga turun ke peringkat keempat dengan 49% pengguna aktif harian.
Menurut pakar media sosial, keunggulan TikTok terletak pada konten video pendek yang mudah dikonsumsi, algoritma yang relevan, dan fitur interaktif yang membuat pengguna betah berlama-lama.
2. Pengguna Muda Jadi Pendorong Utama
Salah satu alasan mengapa TikTok jadi media sosial terpopuler di Indonesia adalah karena penetrasinya yang sangat kuat di kalangan remaja dan dewasa muda.
Survei DTI mengungkap:
-
85% pengguna TikTok berusia antara 15–30 tahun.
-
Rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna per hari mencapai 95 menit.
-
70% pengguna mengakses TikTok lebih dari 5 kali sehari.
Hal ini menunjukkan bahwa TikTok tidak hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga sumber informasi, berita, hingga inspirasi gaya hidup.
3. Konten Lokal Menguasai Tren
Keunikan TikTok dibanding platform lain adalah kemampuan memunculkan konten lokal yang relevan dengan budaya setempat.
Misalnya, tren kuliner khas daerah, tarian tradisional, hingga komedi berbahasa daerah sering kali viral di TikTok dan mendorong interaksi pengguna.
“TikTok membuat siapa saja bisa jadi kreator tanpa perlu peralatan mahal. Inilah yang membuat konten kreatif lokal berkembang pesat,” ujar Arif Rahman, analis media sosial dari Jakarta.
4. Dampak pada Industri Digital dan Bisnis
Popularitas TikTok juga membawa dampak besar bagi dunia bisnis di Indonesia. Banyak brand kini memanfaatkan TikTok sebagai kanal pemasaran utama mereka.
Beberapa fakta menarik dari survei DTI 2025:
-
62% UMKM yang beriklan di TikTok mengalami peningkatan penjualan.
-
58% brand besar menggunakan TikTok sebagai media kampanye utama.
-
Influencer TikTok dengan follower >100 ribu dapat meraih penghasilan hingga Rp 50 juta per bulan.
Bahkan, beberapa pelaku usaha kecil yang memulai dari TikTok berhasil memperluas pasar ke tingkat nasional dan internasional.
5. Tantangan dan Kritik terhadap TikTok
Meski TikTok jadi media sosial terpopuler di Indonesia, bukan berarti platform ini tanpa masalah. Beberapa pihak menyoroti potensi dampak negatif seperti:
-
Penyebaran hoaks dan disinformasi.
-
Konten yang tidak sesuai untuk anak-anak.
-
Kecanduan digital yang mengganggu produktivitas.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan terus bekerja sama dengan TikTok untuk memastikan konten yang beredar aman dan sesuai regulasi.
Edukasi dan Tren Positif di TikTok
Selain hiburan, TikTok jadi media sosial terpopuler di Indonesia juga berperan sebagai sarana edukasi. Banyak kreator konten membagikan materi pembelajaran, tips karier, motivasi, hingga informasi kesehatan.
Baca juga : 5 Hal Penting soal WhatsApp Peringatkan Pengguna Grup Tak Dikenal di 2025
Tren ini semakin berkembang berkat adanya kampanye dari TikTok seperti #BelajarDiTikTok dan #TipsProduktif yang mendorong kreator membuat konten bermanfaat.
Bagi pelajar dan mahasiswa, platform ini menjadi sumber belajar alternatif yang menyenangkan, sedangkan bagi profesional, TikTok menjadi tempat berbagi pengalaman dan membangun personal branding.
Kesimpulan
Fenomena TikTok jadi media sosial terpopuler di Indonesia pada 2025 menandai perubahan signifikan dalam lanskap digital Tanah Air. Dengan kekuatan konten video pendek, algoritma cerdas, dan dukungan kreator lokal, TikTok berhasil meraih hati jutaan pengguna.
Namun, tantangan seperti regulasi konten dan dampak sosial tetap perlu diantisipasi. Ke depannya, bagaimana TikTok mengatasi tantangan ini akan menentukan apakah dominasinya di Indonesia akan bertahan dalam jangka panjang.